SMKN 1 Gabuswetan –
Indramayu berada di tengah-tengah masyarakat yang aktivitas ekonominya berbasis pertanian,
bahkan letak fisik bangunan sekolahnya juga berada di tengah-tengah sawah.
Ribuan hektar sawah membentang di sekitar bangunan SMKN 1 Gabuswetan –
Indramayu (pada tahun 2010 Kecamatan Gabuswetan memiliki 5.572 hektar tanah
sawah) dan melingkupi 5 kecamatan yang terdekat, yaitu Kecamatan Gabuswetan
sendiri, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Terisi dan Kecamatan
Bongas, yang semuanya merupakan lumbung pangan Kabupaten Indramayu. Posisi SMKN
1 Gabuswetan – Indramayu juga terletak sekitar 10 km dari pesisir utara jawa ke
arah selatan, sehingga dekat dengan aktivitas tambak dan perikanan. Sehingga
sangat jelas posisi SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu sebagai lembaga pendidikan
menengah berada pada posisi sentral masyarakat pertanian (dalam arti luas
meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan
perikanan). Dengan posisi seperti ini jelas persoalan-persoalan di sektor
pertanian akan membawa sekolah ini untuk ikut terlibat, baik tidak langsung
karena orang tua siswa sebagian besar bekerja di sektor ini maupun langsung,
karena posisi sekolah yang berada di tengah aktivitas ekonomi pertanian ini.
Potensi sekaligus
persoalan di sektor pertanian ini membuat SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu
berfikiir, bersikap dan bertindak untuk bisa memberikan peran membangun
pertanian khususnya dan ekonomi masyarakat umumnya yang berada di sekitar
lembaga ini.
Sejak lama Kecamatan
Gabuswetan dan Kecamatan di sekitarnya dikenal sebagai lumbung pangan Kabupaten
Indramayu, bahkan Jawa Barat. Karena itu maka sektor pertanian atau aktivitas
ekonomi yang berbasis pada pertanian sudah seharusnya mendapatkan perhatian penting
dari semua pihak. Niulai startegis dan potensi yang luar biasa itulah yang
mengilhami SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu untuk ikut mengembangkan ekonomi lokal
yang berbasis pada pertanian.
Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu,
tempat dimana lembaga pendidikan ini berada memiliki jumlah penduduk pada tahun
2010 adalah sebesar 57.391 jiwa, belum Kecamatan lain yang berada di
sekitarnya. Dan umumnya pada daerah yang sedang tumbuh dan berkembang, bentuk
piramida penduduknya adalah segitiga sama kaki. Bentuk piramida penduduk
seperti ini memberikan implikasi pada peyediaan sarana pendidikan dan lapangan
pekerjaan yang besar karena komposisi penduduk yang besar terletak pada
penduduk usia muda atau usia produktif. Tetapi al ini merupakan potensi karena
jumlah tenaga kerja yang tersedia pada kegiatan produktif sangat berlimpah.
Kultur dan tradisi
masyarakat pedesaan yang sangat kuat dalam aspek gotong royong dan kebersamaan
merupakan modal bagi cepatnya suatu kegiatan berkembang dan menular. Masih
digunakannya upacara dan perayaan pada kegiatan sosial merupakan potensi pasar
yang sangt besar bagi produk-produk tertentu.
SMK
Negeri 1 Gabuswetan bertujuan:
a) Memberikan
tempat belajar siswa dengan segala perlengkapannya.
b) Memanfaatkan waktu belajar secara efisien,
sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan untuk belajar
secara optimal dan produktif.
c) Agar
pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan
maksimal, untuk mengembangkan potensi siswa tanpa adanya alasan keterbatasan
tempat di sekolah.
d) Menjadikan sekolah sebagai tempat Pendidikan,
Pelatihan dan Lingkungan yang membuat siapapun betah dan di sekolah.
e) Sebagai pusat penelitian dan pengembangan potensi
ekonomi lokal, khususnya yang berbasis pertanian.
f) Dapat menggali dan memperkuat kearifan dan karakter
lokal, serta mengembangkannya sebagai kekuatan daerah.
g) Mampu berperan sebagai mitra masyarakat lokal dalam
mengatasi persoalan sosial ekonomi.
h) Mampu merubah paradigma masyarakat umumnya dan siswa
khususnya terhadap pembelajaran di sekolah.
i) Menjadikan SMKN 1 Gabuswetan sebagai Pusat Pengembangan
tenaga profesional di bidangnya sehingga mampu di terima di dunia usaha maupun
dapat berwirausaha sendiri secara mandiri.
DATA PERKEMBANGAN SISWA