Selasa, 13 Mei 2014

Selayang Pandang SMK Negeri 1 Gabuswetan

SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu berada di tengah-tengah masyarakat yang aktivitas ekonominya berbasis pertanian, bahkan letak fisik bangunan sekolahnya juga berada di tengah-tengah sawah. Ribuan hektar sawah membentang di sekitar bangunan SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu (pada tahun 2010 Kecamatan Gabuswetan memiliki 5.572 hektar tanah sawah) dan melingkupi 5 kecamatan yang terdekat, yaitu Kecamatan Gabuswetan sendiri, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Terisi dan Kecamatan Bongas, yang semuanya merupakan lumbung pangan Kabupaten Indramayu. Posisi SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu juga terletak sekitar 10 km dari pesisir utara jawa ke arah selatan, sehingga dekat dengan aktivitas tambak dan perikanan. Sehingga sangat jelas posisi SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu sebagai lembaga pendidikan menengah berada pada posisi sentral masyarakat pertanian (dalam arti luas meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan). Dengan posisi seperti ini jelas persoalan-persoalan di sektor pertanian akan membawa sekolah ini untuk ikut terlibat, baik tidak langsung karena orang tua siswa sebagian besar bekerja di sektor ini maupun langsung, karena posisi sekolah yang berada di tengah aktivitas ekonomi pertanian ini.
Potensi sekaligus persoalan di sektor pertanian ini membuat SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu berfikiir, bersikap dan bertindak untuk bisa memberikan peran membangun pertanian khususnya dan ekonomi masyarakat umumnya yang berada di sekitar lembaga ini.
Sejak lama Kecamatan Gabuswetan dan Kecamatan di sekitarnya dikenal sebagai lumbung pangan Kabupaten Indramayu, bahkan Jawa Barat. Karena itu maka sektor pertanian atau aktivitas ekonomi yang berbasis pada pertanian sudah seharusnya mendapatkan perhatian penting dari semua pihak. Niulai startegis dan potensi yang luar biasa itulah yang mengilhami SMKN 1 Gabuswetan – Indramayu untuk ikut mengembangkan ekonomi lokal yang berbasis pada pertanian.

 Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu, tempat dimana lembaga pendidikan ini berada memiliki jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah sebesar 57.391 jiwa, belum Kecamatan lain yang berada di sekitarnya. Dan umumnya pada daerah yang sedang tumbuh dan berkembang, bentuk piramida penduduknya adalah segitiga sama kaki. Bentuk piramida penduduk seperti ini memberikan implikasi pada peyediaan sarana pendidikan dan lapangan pekerjaan yang besar karena komposisi penduduk yang besar terletak pada penduduk usia muda atau usia produktif. Tetapi al ini merupakan potensi karena jumlah tenaga kerja yang tersedia pada kegiatan produktif sangat berlimpah.

Kultur dan tradisi masyarakat pedesaan yang sangat kuat dalam aspek gotong royong dan kebersamaan merupakan modal bagi cepatnya suatu kegiatan berkembang dan menular. Masih digunakannya upacara dan perayaan pada kegiatan sosial merupakan potensi pasar yang sangt besar bagi produk-produk tertentu.

1 komentar: